Nasional, indonesiatodays.net – Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang dengan skor 2-0 dalam pertandingan menghadapi Turkmenistan. Namun, yang membuat pertandingan ini benar-benar istimewa adalah taktik yang digunakan oleh pelatih Shin Tae-yong. Dalam laporan ini, kami akan merinci perubahan taktik yang dilakukan oleh Shin Tae-yong dan bagaimana hal itu memengaruhi hasil pertandingan.
Dalam pertandingan yang berlangsung pada Jumat malam, Shin Tae-yong menghadapi tantangan besar karena beberapa pemain kunci Timnas Indonesia sedang bergabung dengan Timnas U-23. Hal ini mengharuskannya untuk berpikir kreatif dalam menyusun susunan pemainnya.
Pada babak pertama, pelatih asal Korea Selatan ini memilih untuk menggunakan formasi 3-4-3 dengan Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Alfeandra Dewangga sebagai trio di lini belakang. Meskipun tidak biasa, taktik ini tampaknya efektif dalam mengamankan pertahanan tim.
“Tim kami belum lengkap. Sebab ada pemain yang saat ini bergabung dengan Timnas U-23. Jadi kami gunakan tiga bek pada babak pertama,” ujar Shin Tae-yong usai pertandingan, Jumat (8/9/2023) malam.
Namun, ketika babak kedua dimulai, Shin Tae-yong merasa perlu untuk lebih menekan dan menyerang Turkmenistan. Oleh karena itu, ia mengubah formasi menjadi 4-4-2 dan memasukkan Egy Maulana Vikri untuk memberikan dorongan di lini serang. Hasilnya, tim menjadi lebih agresif dan berbahaya di depan gawang lawan.
“Kemudian kami menggantinya menjadi 4-4-2 pada babak kedua karena kami ingin lebih menyerang. Pada menit akhir kami mengganti taktik kembali dengan 3-4-3,” ujarnya.
Pada menit akhir pertandingan, Shin Tae-yong sekali lagi mengubah taktik dengan mengembalikan formasi menjadi 3-4-3. Hal ini menunjukkan keberaniannya dalam mengambil keputusan taktis yang berani dan fleksibel.
Kemenangan akhirnya diraih oleh Timnas Indonesia dengan skor 2-0. Dua gol yang dicetak oleh Dendy Sulistyawan dan Egy Maulana Vikri menjadi bukti kesuksesan dari strategi taktis yang beragam yang diterapkan oleh Shin Tae-yong. (len/red)
