DPC PKB Trenggalek Peduli Bencana, Salurkan Bantuan Bencana Tanah Longsor Depok

TRENGGALEK, Indonesiatodays – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Trenggalek peduli terhadap korban bencana tanah longsor di kecamatan Bendungan. Dengan tindakan riil menyalurkan langsung bantuan bagi korban bencana tanah longsor di RT 16 RW 7, Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Sabtu (25/5/2025).

Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua DPC PKB Trenggalek, Sukarodin bersama jajaran Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Trenggalek, berupa bahan kebutuhan pokok seperti mie instan, beras, telur, minyak goreng, gula, kopi, air mineral, serta perlengkapan pribadi seperti lilin, sarung, baju dan pakaian dalam.

“DPC PKB Trenggalek bersama Fraksi PKB menengok lokasi bencana di Depok. Alhamdulillah korban enam orang sudah ditemukan. Semoga Korban yang wafat diterima semua amal baiknya dan diampuni seluruh dosa dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” turur Sukarodin.

Sukarodin menambahkan, pihaknya juga telah menemui langsung tiga keluarga korban yang terdampak dan menyerahkan bantuan secara simbolis. “ Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat dan mengurangi beban mereka,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sukarodin mengatakan, DPC PKB juga telah membentuk Tim Peduli Bencana Alam yang diketuai oleh Murkam untuk penanganan jangka panjang. Tim tersebut akan kembali ke lokasi guna membantu pemulihan dan pembersihan pascabencana.

“DPC PKB Trenggalek akan terus mendampingi proses ini, dengan segala kemampuan untuk terus memantau wilayah tersebut baik yang kena longsor langsung atau yang terdampak,” jelasnya.

Sukarodin menegaskan, terkait pembangunan hunian bagi warga terdampak, pemilihan lokasi yang aman dari potensi longsor menjadi hal terpenting. “Tadi saya sampaikan ke BPBD agar lokasi pengganti nyaman dan layak untuk dihuni. Ini menyangkut keselamatan jangka panjang warga,” katanya.

Sebagai anggota DPRD, ia juga menyatakan siap mendukung dari sisi anggaran. “Kami di DPRD punya hak budgeting. Kalau APBD memungkinkan, kita bantu semaksimal mungkin,” ucapnya.

Sementara itu, ia mengakui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) saat ini terbatas dan harus diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan bencana.

“Mengingat tidak hanya di Depok, bencana juga terjadi sedangkan di daerah lain di wilayah Trenggalek juga ada yang tertimpa bencana. Tentunya anggaran akan digunakan seimbang sesuai kebutuhan masing-masing wilayah,” pungkasnya. (mj).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *