Berita  

Wartawan News7 Alami Perlakuan Kurang Ramah Saat Bertamu ke Kantor Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan

Trenggalek, indonesiatodays.net. — Niat baik untuk menjalin komunikasi dan kerja sama publikasi kegiatan desa tidak selalu diterima dengan tangan terbuka. Hal ini dialami oleh wartawan News7 saat berkunjung ke Kantor Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Desa Dompyong sendiri berada di wilayah pegunungan bagian utara Kabupaten Trenggalek. Berdekatan dengan Kantor  Kecamatan Bendungan. Udara sejuk dan pemandangan alam yang asri menjadi ciri khas kawasan ini. Namun di balik ketenangan alamnya, suasana berbeda justru terjadi di lingkungan kantor desa pada pagi itu.

Wartawan News7 datang dengan sopan, memperkenalkan diri, dan menyampaikan maksud kedatangannya untuk melakukan konfirmasi terkait keberadaan papan informasi Dana Desa (DD) yang biasanya terpasang di lingkungan kantor pemerintahan desa. Selain itu, wartawan juga bermaksud menawarkan kerja sama publikasi kegiatan desa, agar berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Dompyong dapat terpublikasi secara luas dan transparan kepada masyarakat.

Namun, sambutan yang diterima justru jauh dari harapan. Sekitar 4 perangkat desa yang berada di ruang pelayanan tampak saling berpandangan dan serempak menjawab bahwa kepala desa sedang tidak berada di tempat karena menghadiri rapat di luar.

Wartawan kemudian mencoba meminta waktu untuk berbincang dengan sekretaris desa atau perangkat lain yang berwenang memberikan keterangan. Namun, beberapa kali ditanyakan siapa sekretaris desa, tak seorang pun menjawab dengan jelas. Hingga akhirnya, salah satu perangkat mengaku sebagai sekretaris desa.

“Iya, saya sekdesnya. Ada perlu apa?” ujarnya dengan nada “jutek”
(istilah gaul yang menggambarkan sikap atau berbicara yang terkesan dingin, cuek, ketus, atau kurang ramah)
tanpa beranjak dari tempat duduknya.

Padahal, wartawan hanya bermaksud menanyakan hal sederhana—yakni keberadaan papan informasi Dana Desa dan juga berencana menyampaikan tawaran kerja sama publikasi kegiatan pembangunan desa yang dapat memperkuat transparansi pemerintah desa di mata publik.

Suasana di ruang pelayanan pun terasa kaku. Beberapa perangkat terlihat tetap bercanda dan berbincang santai, seolah tidak memperhatikan kehadiran tamu yang datang secara resmi.

Melihat situasi tersebut, wartawan kemudian memilih untuk berpamitan dengan sopan.
“Kalau memang masih sibuk, saya pamit dulu, Pak,” ucapnya sambil menyalami beberapa perangkat desa yang berada di tempat.

Peristiwa ini menjadi catatan penting tentang pentingnya etika pelayanan publik di tingkat desa, terutama dalam menerima tamu, baik dari masyarakat umum maupun dari kalangan pers. Media merupakan mitra pemerintah yang berperan dalam menyampaikan informasi pembangunan serta mengawasi keterbukaan penggunaan Dana Desa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala Desa Dompyong belum dapat dimintai keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
(red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *