TRENGGALEK -Semangat gotong royong kembali terpatri di hati masyarakat Dusun Pesu, Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek. Puluhan warga dari berbagai kalangan bahu membahu memperbaiki akses jalan yang terputus akibat longsor pada Kamis (4/9/2025).
Jalan Utama Putus Total
Bencana longsor yang melanda Dusun Pesu pada Minggu (31/8/2025) telah memutus total akses jalan penghubung Karangrejo-Pesu. Longsor dipicu oleh penggerusan tanah di aliran Sungai Tulang yang semakin parah akibat derasnya aliran air.
“Akibat penggerusan aliran air sungai tulang pada Minggu 31/8/2025, jalan Karangrejo-Pesu putus total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan,” ungkap Agus, Ketua BPD Desa Karangrejo.
Terputusnya akses jalan utama ini tentu menjadi masalah serius bagi warga, mengingat jalur tersebut merupakan satu-satunya penghubung Dusun Pesu dengan wilayah lain.
Inisiatif Mandiri Warga
Menghadapi kondisi darurat ini, warga tidak tinggal diam. Melalui musyawarah, mereka sepakat untuk membangun jalan alternatif secara swadaya agar kendaraan roda empat tetap bisa melintas.
“Satu-satunya akses warga untuk keluar dari Dusun Pesu ya hanya jalan itu. Makanya kami sepakat membuat jalan alternatif agar kendaraan roda empat bisa lewat,” terang Agus.
Kerja bakti yang dilakukan selama beberapa hari melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak muda hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka bekerja mulai dari pelebaran jalan, pemasangan makadam, hingga pengecoran.
Wujud Nyata Gotong Royong
Agus menjelaskan bahwa kerja bakti ini merupakan bentuk sinergi masyarakat untuk mengatasi dampak bencana. “Hari ini kita bersama-sama warga membuat jalan alternatif secara swadaya, mulai dari pelebaran, makadam dan pengecoran,” jelasnya.
Keikutsertaan seluruh masyarakat tanpa memandang usia dan gender menunjukkan masih kuatnya nilai-nilai gotong royong yang mengakar di masyarakat desa. Semangat kebersamaan ini tidak hanya memberikan solusi praktis atas permasalahan infrastruktur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Dampak Positif bagi Perekonomian
Menurut Agus, kekompakan warga dalam gotong royong memberikan manfaat yang sangat besar, terutama bagi perekonomian lokal. Dengan tersedianya akses jalan, aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali berjalan normal.
“Ini merupakan bentuk kemandirian warga dalam pembangunan di tingkat paling bawah tanpa bergantung dari anggaran pemerintah,” ujar Agus dengan bangga.
Aksi swadaya masyarakat Dusun Pesu ini menjadi contoh nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat Indonesia. Dengan kemandirian dan solidaritas yang kuat, mereka mampu mengatasi tantangan infrastruktur tanpa harus menunggu bantuan dari pihak lain.
Reporter: [Mujiat]
Editor: [Mujiat]
Foto: Dokumentasi warga dusun Pesu, Karangrejo Saat gotong royong