TRENGGALEK – Bukan sekadar keruk lumpur dan perbaiki tanggul, Kabupaten Trenggalek punya cara unik mengatasi banjir musiman. Pemerintah daerah kini mengubah sungai menjadi “ruang hidup” yang bermanfaat bagi warga.
Konsep Green Infrastructure
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin alias Mas Ipin menjelaskan, normalisasi sungai yang sedang dikerjakan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas menggunakan pendekatan ramah lingkungan.
“Kami tanam vetiver, bambu, dan pohon lokal di tebing sungai. Jadi tanggul kuat secara alami, plus ada ruang publik hijau untuk warga,” kata Mas Ipin
Yang menarik, area tanggul nantinya bisa dipakai warga untuk olahraga atau kegiatan ekonomi tanpa mengganggu fungsi utamanya sebagai pengendali banjir.
Progress Capai 62%
Kepala Satker BBWS Brantas Danny R.T melaporkan, normalisasi di empat titik rawan banjir sudah 62% selesai. Target rampung akhir September atau awal Oktober 2025.
“Setelah itu fokus ke pemeliharaan berkelanjutan biar sungai nggak dangkal lagi,” jelasnya.
Libatkan Masyarakat
Mas Ipin menegaskan, Perum Jasa Tirta dan masyarakat akan dilibatkan dalam perawatan sungai sesuai kewenangan masing-masing.
“Kalau warga ikut jaga, sungai bukan lagi ancaman tapi berkah. Bisa jadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi baru,” pungkasnya.
Dengan konsep ini, Trenggalek berharap sungai tak hanya bebas banjir, tapi jadi aset berharga untuk kehidupan masyarakat.