Puluhan Warga Jombang Alami Mual dan Muntah Usai Mengonsumsi Berkat

Gambar ilustrasi

Jawa Timur, indonesiatodays.net – Puluhan warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami mual dan muntah usai mengkonsumsi berkat dari acara pengajian di salah satu rumah warga pada Jumat malam, 15 September 2023.

Menurut laporan dari Kepala Puskesmas Cukir, Dokter Rokhmah Mualidina, sebanyak 30 pasien datang mencari pertolongan medis di Puskesmas tersebut dengan gejala yang mirip, termasuk mual, pusing, dan diare. Dari jumlah tersebut, 12 pasien harus menjalani rawat inap, sementara sisanya menjalani perawatan sebagai pasien rawat jalan.

“Kondisi pasien bervariasi, ada yang mengalami gejala ringan, namun beberapa lainnya mengalami diare berat hingga dehidrasi,” ungkap Dokter Rokhmah Mualidina. Senin (18/9/2023).

Pasien yang mengalami gejala ringan telah diperbolehkan pulang, sementara pasien yang mengalami gejala berat tetap dirawat di Puskesmas untuk perawatan lebih lanjut. Dokter Rokhmah melaporkan bahwa sebagian besar dari 12 pasien yang dirawat inap telah mengalami perbaikan dalam kondisi kesehatan mereka.

Selain merawat pasien, tim medis juga telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk uji laboratorium di Surabaya guna memastikan kandungan di dalam makanan tersebut yang dapat menyebabkan keracunan massal ini.

Salah satu warga, Mustakim, yang masih dirawat, menceritakan pengalamannya. Ia bersama dengan warga lainnya menghadiri pengajian di rumah tetangga pada Jumat malam yang dihadiri oleh sekitar 60 jamaah. Setelah pengajian selesai, tuan rumah juga memberikan berkat kepada para tamu.

“Yang rasanya agak aneh siomai. Setelah makan, rasanya agak pahit, jadi dibuang. Saya juga makan telur dan kentang,” katanya.

Namun, masalah timbul ketika berkat yang dibawa pulang oleh jamaah tersebut dimakan di rumah. Mustakim mencicipi siomai yang disediakan dan merasakan rasa pahit, sehingga memutuskan untuk membuangnya. Selain siomai, ia juga mengonsumsi telur dan kentang.

Sesaat setelah makan, Mustakim merasa tidak enak badan dan mengalami gangguan pencernaan. Gejalanya semakin parah pada Sabtu, sehingga akhirnya dia dibawa ke Puskesmas.

Kasus serupa juga terjadi pada sejumlah warga lainnya, beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta. (len/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *