PPS Karangrejo, Kampak Sambut Ujicoba Sirekap, Pastikan Sirekap Meminimalisir Resiko

TRENGGALEK,Indonesiatodayas.net – Gegap gempita pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024) semakin ramai. Sejumlah pihak semakin giat dalam mempersiapkan pesta demokrasi, tidak terkecuali Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam pelaksanaan Pilkada 2024 ini, KPU kembali memanfaatkan Sirekap sebagai aplikasi penunjang rekapitulasi. Adanya Sirekap ditujukan untuk mempermudah masyarakat dan KPU dalam mendeteksi kecurangan atau kesalahan, khususnya dalam konversi data C-1 dari hasil perolehan suara. Sirekap menggantikan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang digunakan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan telah diujicobakan pada Pilkada 2020 dan digunakan secara luas pada Pemilu 2024 silam.

“Sirekap ini adalah alat yang bagus karena hasil Pilkada menjadi transparan dan semua orang dapat melihat hasil pemungutan suara secara real time, berbeda dengan sebelumnya yang perlu menunggu lama untuk melihat hasilnya,” ucapnya, Selasa (21/10/2024).

Adanya Sirekap sebagai alat bagi petugas di lapangan mungkin dapat membantu. Namun demikian, Doni berpendapat bahwa beberapa hal perlu ditingkatkan demi mendukung penggunaannya di lapangan. Ia mencontohkan perlunya penyediaan akses internet untuk mengunggah data. Akses internet ini, tambahnya, bisa disediakan langsung di setiap TPS harus dapat menyediakan pos-pos yang menyediakan layanan internet sehingga data yang tersimpan di server offline dapat dikirimkan.

“Hal lain yang perlu dilakukan dalam menyiapkan Sirekap adalah sosialisasi dan bimbingan teknis bagi petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) sehingga paham penggunaan aplikasinya,” tambahnya.

Doni menyebutkan hal ini perlu dilakukan lebih awal terhadap petugas sirekap untuk mendapatkan sosialisasi minimal satu pekan sebelum penyelenggaraan Pilkada. Sosialisasi ini perlu dilakukan untuk menghindari kegagapan pengguna saat memasukkan data atau menghindari ketidaksesuaian yang terjadi saat data yang difoto dengan data yang dibaca oleh aplikasi. Doni juga menegaskan bahwa perlunya mengujicobakan Sirekap sebelum penggunaannya di pelaksanaan Pilkada agar terlatih membaca data-data yang masuk.

“Server ini juga perlu dipastikan dapat diakses dengan mudah, utamanya saat jam-jam puncak petugas TPS memasukkan data sehingga meminimalkan risiko data yang tidak dapat terbaca atau terjadinya galat,” ujarnya.

Terakhir, Doni mengatakan bahwa sosialisasi juga perlu dilakukan kepada masyarakat agar mengetahui bahwa data yang ada di Sirekap bukanlah hasil akhir, melainkan nantinya data tersebut juga akan direkapitulasi secara berjenjang.

“Jadi masyarakat juga perlu tahu bahwa misalnya data saat ini merupakan data TPS. Kemudian, masyarakat juga bisa tahu saat datanya sudah dikonfirmasi oleh tingkat desa dan nanti sampai ke rekapitulasi nasional,” tutupnya.

Editor : Tim Indonesiatodays

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *