Pimpinan Ponpes Sugihan Diduga Hamili Santriwati, Warga Karangrejo Duduki Balai Desa Sugihan

TRENGGALEK,Indonesiatodays.net – Sengketa kasus pimpinan pondok pesantren Mammbak’ul Hikam desa Sugihan Kampak Trenggalek dengan Warga masyarakat Karangrejo Kampak begitu alot. Warga menuntut tanggung jawab atas dugaan pimpinan ponpes Mammbak’ul Hikam yang menghamili santrinya hingga melahirkan anak laki-laki.

Pasalnya mulai kasus itu mencuat enam bulan yang lalu warga menilai tidak ada niat baik sedikitpun dari pimpinan ponpes tersebut. Sehingga keluarga korban memilih mengambil jalur hukum untuk penyelesaianya.

Namun menurut Yaidi perwakilan dari masyarakat setempat proses penanganan kasus tersebut cukup lamban. Terbukti mulai kasus tersebut diadukan progresnya belum menunjukkan keseriusan dari aparat penegak hukum.

“Kami sempat heraiing bersama Sahabat-sahabat Ansor ke Polres Trenggalek beberapa waktu yang lalu kok,” terang Yaidi Minggu 22/9/2024.

Lebih lanjut Yaidi menerangkan, saat itu jawaban ataupun keterangan yang diberikan, kasus ini masih proses hukum. Namun setelah kami menunggu hasilnya dari hari-kehari tidak ada kejelasan kami bersama warga mencoba untuk mendatangi ponpes Mammbak’ul Hikam.

“Kedatangan kami pagi itu berniat Silaturahmi ingin bertemu dengan pengasuh ponpes untuk mencari solusi dan minta pertanggungjawaban atas hamilnya santriwati tersebut,” ujarnya

Namun masih menurut Yaidi kedatangan kami bersama warga tidak ada tanggapan,justru terkesan meremehkan karena tidak ada satupun pihak keluarga Ponpes yang bisa kami temui.

Kejadian tersebut memicu aksi lagi di Minggu malam yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Sugihan. Perdebatan alot dan cukup panjang pun terjadi antara warga dengan aparat penegak hukum.

Masa bersikukuh menduduki kantor balai desa Sugihan sampai pimpinan ponpes Mammbak’ul Hikam dihadirkan.

“Penjelasan dari berbagai kalangan tak mampu meredam keinginan ratusan warga yang hadir untuk bisa bertemu dengan pimpinan ponpes tersebut,” terangnya

Namun saat situasi sudah mulai memanas karena apa yang dikehendaki warga tidak kunjung datang, Sosok Gus Zaki ketua PC Ansor Trenggalek yang turut hadir dalam mediasi mampu mendinginkan suasana.

“Kami berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga selesai secara profesional, tanpa ada permainan uang maupun pengaruh lainnya,” ujar Gus Zaki.

Masyarakat akhirnya bisa menerima hasil mediasi tersebut, tetapi tetap berharap agar kasus ini diawasi dengan ketat. Mereka ingin memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

Editor : Tim Indonesiatodays

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *