Pemkab Gresik Sosialisasikan Aplikasi GUS dan Pendampingan PMT Lokal untuk Cegah Stunting

Gresik, indonesiatodays.net – Pemerintah Kabupaten Gresik terus berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting dengan meluncurkan inovatif aplikasi GUS (Gresik Urus Stunting). Aplikasi ini akan menjadi sarana yang kuat dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Gresik dan akan terus dikembangkan untuk menjadi lebih komprehensif.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah menggandeng dinas kesehatan, dinas KBPPPA, dinas PMD, dan Diskominfo untuk mengembangkan aplikasi GUS. Aplikasi ini akan digunakan untuk mempublikasikan data stunting serta memberikan pendampingan intervensi khusus, khususnya dalam bentuk pemberian makanan tambahan lokal (PMT Lokal) kepada balita yang mengalami stunting.

“Aplikasi GUS ini nantinya akan dimanfaatkan oleh kader Puskesmas dan kader Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TPK) dalam menentukan sasaran PMT lokal serta pencatatan dan pelaporan hasil pendampingan,” ungkap Washil saat membuka acara sosialisasi pendampingan PMT lokal oleh TPK melalui aplikasi GUS di Kantor Bupati Gresik pada Kamis (9/11/2023).

Gresik bisa berbangga dengan pencapaian dalam upaya penanggulangan stunting. Data pada tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting telah mencapai angka 10,7 persen, melebihi target nasional sebesar 14 persen.

“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak yang terlibat, dengan kerja terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor di Kabupaten Gresik melalui 8 aksi konvergensi untuk penanggulangan stunting,” jelasnya.

Kabupaten Gresik telah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Mereka diharapkan akan menjadi pilar utama dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.

Saat berbicara tentang capaian ini, Sekretaris Daerah Washil menyampaikan apresiasinya kepada 7.778 kader kesehatan dan 3.030 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berperan aktif dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Gresik.

Namun, meskipun telah mencapai pencapaian yang signifikan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru. Faktor-faktor seperti pola makan dan asuhan yang kurang optimal perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

“Oleh karena itu, pendampingan terus diperlukan, terutama bagi remaja putri, calon ibu, ibu hamil, dan ibu balita, agar risiko stunting dapat diatasi sejak dini,” tegasnya.

Narasumber pada acara tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, menjelaskan bahwa program pemberian makanan tambahan (PMT) diyakini akan membantu menurunkan angka stunting, terutama jika PMT tersebut berbasis bahan pangan lokal. Bahan pangan lokal lebih mudah diakses di hampir semua daerah, sehingga menjalankan program ini akan menjadi lebih efektif.

PMT lokal ini mencakup makanan tambahan berbasis bahan pangan lokal yang sesuai dengan kebutuhan di daerah tersebut, seperti ikan lele di Wringinanom, ikan bandeng, dan udang di wilayah utara Gresik.

Program PMT berbahan pangan lokal ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Gresik. Ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mendorong partisipasi berbagai pihak di tingkat kabupaten/kota dalam upaya penanggulangan stunting serta perbaikan gizi ibu dan balita.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas KBPPPA, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta ratusan Kader Puskesmas dan TPK yang turut serta dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Gresik.

Penulis: LendraEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *