Malang, indonesiatoday.net – Program swasembada gula nasional mendapat angin segar dengan dimulainya proyek pembangunan pabrik gula mini (PG mini) berkapasitas 50 TCD (ton tebu per hari) di Malang. Proyek ini dipimpin oleh Koperasi Tasik Madu Jaya yang baru didirikan pada 20 Februari 2025.
Direktur Produksi Permesinan Pabrik Gula dari Thailand, Mr. Somsak, datang berkunjung pada 20 Agustus 2025 untuk meninjau lokasi. Ia mengungkapkan kekagumannya pada tebu hasil mutasi genetika yang dikembangkan oleh koperasi ini, yaitu varietas Hexa dan varietas Galuh.
Saat Mr. Somsak meninjau lokasi, ia terpesona dengan kualitas tebu Hexa. Meski cuaca ekstrem, tebu Hexa ini mampu mencapai angka Brix 19%. Angka ini menunjukkan kandungan gula yang sangat tinggi, apalagi dengan spesifikasi fisik tebu yang luar biasa: tinggi tanaman mencapai 4 meter dan diameter 4 cm.
“Ini adalah varietas tebu yang sangat spektakuler. Angka Brix 19% dengan tinggi dan diameter seperti ini akan sangat menguntungkan untuk produksi gula,” ujar Mr. Somsak.

Kolaborasi Strategis Mendukung Proyek
Kekaguman Mr. Somsak juga menarik perhatian pemilik Gulanas dari Klaten, yang turut hadir pada 21 Agustus 2025. Terkesan dengan potensi besar tebu Hexa dan proyek PG mini, pemilik Gulanas menyatakan minatnya untuk bergabung dalam kolaborasi ini. Gulanas juga menawarkan teknologi Hybrid mereka yang bersaing dengan teknologi Real Solo Plus dari Thailand.
Ketua Koperasi Tasik Madu Jaya, J.R. Heksa Galuh W, akan berangkat ke Jakarta pada awal September 2025 untuk mempresentasikan proyek ini di hadapan Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Prishananto.

Kolaborasi antara ahli permesinan dari Thailand, pengembang tebu Hexa, dan pengusaha lokal seperti Gulanas diharapkan menjadi terobosan baru dalam industri gula nasional. Dengan efisiensi produksi yang tinggi dan bahan baku berkualitas unggul, proyek ini berpotensi besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor gula dan mempercepat tercapainya swasembada gula.
Proyek PG mini ini direncanakan akan segera dimulai dan diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan pabrik gula sejenis di seluruh Indonesia.
Jadwal Kunjungan & Kolaborasi:
- 14 Juni 2025: Kunjungan dari pemasok Kecap ABC untuk penanaman tebu varietas Hexa dan Galuh di lahan seluas 15 hektar.
- 20 Agustus 2025: Kunjungan Direktur Produksi Permesinan Pabrik Gula dari Thailand, Mr. Somsak.
- 21 Agustus 2025: Kunjungan dari pemilik Gulanas, Klaten, yang menyatakan minat bergabung. (Galuh)