INDONESIATODAYS – Miris ternyata di trenggalek masih ada 4.917 Anak tidak sekolah (ATS), hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek Sukarodin, usai rapat bersama Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan di ruang rapat BANMUS lantai 2 Gedung DPRD Trenggalek, Senin 14/4/2025.
Dalam pokok bahasan sekaligus evaluasi kegiatan tahun 2024 terkait Anak Tidak Sekolah (ATS), Sukarodin menyebutkan,”Dari data 4.917 yang kami terima, ini yang bisa kembali ke kejar paket ABC, masih berkisar 1.643 anak,” terang Sukarodin
Sukarodin menyampaikan, artinya masih banyak anak yang belum sekolah, ada 3000-an sekian yang belum tertangani. Sehingga kaitannya dengan hal ini mesti harus ada kerja keras dari Dinas Pendidikan, kemudian juga dibantu oleh Dinas Sosial karena ternyata anak putus sekolah dan anak tidak sekolah ini indikatornya banyak.
“Salah satu di antaranya dikarenakan hasil perkawinan usia dini. Maka untuk itu perlu adanya kerja keras dari dua OPD tersebut, “imbuhnya.
Sekalipun Sukarodin juga mengatakan dalam rapat tersebut, Dinas Sosial juga menyinggung menyampaikan terima kasih pada DPRD kaitannya dengan terbentuknya Perda layak anak.
“Karena ternyata Perda layak anak ini berkontribusi sekali kaitannya dengan penurunan untuk perkawinan usia dini. Untuk perkawinan usia dini kita tahun ini berhasil turun sampai 0,93,” kata Sukarodin
Sukarodin menegaskan, terkait ATS ternyata bukan karena putus sekolah, tapi anaknya juga tidak mau sekolah atau tidak melanjutkan sekolah. Oleh karena itu, Disdikpora harus bekerja sama dengan beberapa pihak.
Misalnya, Kades atau menggandeng OPD lain untuk menuntaskan persoalan tersebut. “Faktornya tidak hanya perkawinan dini, tapi juga karena stabilitas keluarga, kemiskinan, dan broken home, “ungkapnya.
Ia menuturkan, angka tertinggi ATS di Kabupaten Trenggalek ada di Kecamatan Dongko yang menyentuh angka 721 anak.(mj)