Komisi II DPRD Trenggalek Sayangkan RSUD Tak Bantu Bayar Utang Pembkab

TRENGGALEK,Indonesiatodays – RSUD dr. Soedomo Trenggalek telah dibangun Pemkab melalui pinjaman daerah ke PT SMI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran pembangunan senilai 150 miliar pada tahun 2022.

Komisi 2 DPRD Trenggalek menyoroti, Pembangunan dua gedung baru yang dibiayai dari pinjaman senilai Rp 150 miliar pada 2022 tersebut, justru dinilai belum memberikan kontribusi maksimal dalam membantu pemerintah daerah untuk melunasi utang.

Dari total pinjaman tersebut Pemda Trenggalek dipaksakan harus membayar cicilan hutang ke PT SMI sebesar Rp 67 miliar setiap tahunnya, ungkap Mugiyanto ketua komisi 2 DPRD Trenggalek.

Dari target awal Rp 10 miliar per tahun, realisasi kontribusi RSUD hanya mencapai Rp 7 miliar pada 2024 dan diproyeksikan turun menjadi Rp 3,5 miliar pada 2025.

“Dengan rumah sakit yang dibangun dari dana pinjaman daerah, seharusnya RSUD bisa membantu membayar utang minimal Rp 10 miliar per tahun untuk meringankan beban daerah. Namun kenyataannya, kontribusi yang diberikan jauh dari harapan,” ujar Mugianto.

Ia menambahkan, jika Pemda Trenggalek tidak terbebani utang rumah sakit, anggaran Rp 67 miliar tersebut bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur publik, seperti jalan dan jembatan di Kabupaten Trenggalek yang saat ini perlu penanganan karena kemendesakan.

“Seharusnya dana itu bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. Namun karena adanya kewajiban membayar cicilan, anggaran infrastruktur jadi terserap untuk melunasi utang RSUD,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Mugianto menyebutkan bahwa sebelumnya ada komitmen tidak tertulis dari pihak RSUD dr. Soedomo untuk berkontribusi Rp 10 miliar per tahun. Sayangnya, hingga saat ini komitmen tersebut belum terealisasi secara penuh.

“Kami akan segera mengklarifikasi masalah ini dengan memanggil Direktur RSUD dr. Soedomo, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan asisten yang membidangi untuk mencari solusi terbaik,” pungkasnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Hartoko, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek. Ia menjelaskan bahwa kontribusi yang rencana diberikan oleh RSUD dr Soedomo tahun 2025 hanya Rp 3,5 miliar.

“Tahun 2024 lalu sekitar Rp 7 miliar, tahun ini turun di Rp 3,5 miliar, sedangkan komitmen awal, RSUD akan membantu sebesar Rp 10 miliar,” jelas Hartoko kepada awak media. (mj)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *