Trenggalek, indonesiatodays.net – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek gelar rapat kerja dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pengusaha tambang yang berlangsung di Aula DPRD Trenggalek. Jumat (31/03/2023).
Rapat kerja tersebut membahas polemik kelas jalan di Kabupaten Trenggalek serta mencari solusi terbaik agar kegiatan pengusaha tambang tetap berjalan tanpa merusak jalan di Kabupaten Trenggalek.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugianto, mengatakan pentingnya solusi yang terbaik untuk memperkuat roda perekonomian di Kabupaten Trenggalek dan menjaga kelestarian jalan serta jembatan yang ada.
“Kita mencarikan solusi yang terbaik, agar roda perekonomian di Kabupaten Trenggalek tetap berjalan dengan baik, pengusaha tambang juga tetap berjalan, dan tidak merusak jalan serta jembatan yang berada di Kabupaten Trenggalek,” ujarnya.
Mugianto juga menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan di jalan raya, terutama dalam penggunaan jalan dan jembatan yang telah ditetapkan kelasnya.
“Kelas jalan III (Kabupaten) tidak boleh dilewatkan kendaraan bermuatan 30 sampai 40 ton, karena kelas jalan III hanya mampu dilewati kendaraan bermuatan 8 sampai dengan 10 ton saja,” jelasnya.
Dari hasil rapat kerja tersebut, diputuskan bahwa truk pengangkut hasil tambang tidak akan melewati jalur-jalur Kabupaten dan akan melalui jalur jalan Nasional dengan muatan yang dikurangi, mengingat jembatan Munjungan di Bendorejo masih dalam proses pembangunan. Mugianto menegaskan bahwa semua pihak harus saling menjaga keamanan dan ketertiban, serta berpedoman pada aturan yang ada.
“Apabila truk pengangkut hasil tambang melanggar ketentuan yang ada, nantinya, Satpol-PP, Dishub, dan Satlantas Polres Trenggalek, akan menindak sesuai peraturan yang ada,” tegasnya.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, diharapkan dapat menjaga keamanan, ketertiban, dan kelestarian jalan serta jembatan yang ada di Kabupaten Trenggalek, serta mendukung roda perekonomian.
