TRENGGALEK – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek terus berupaya mencetak kader pemuda moderat dalam.menghadapi era globalisasi. Melalui Pendidikan Kader Dasar (PKD) yang mereka gelar di Kecamatan Kampak, puluhan pemuda Nahdliyin digembleng untuk memperkuat barisan generasi muda yang setia menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan nasionalisme.
Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Nailul Ulum, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak ini, bertepatan dengan 1 Suro atau 1 Muharram 1447 Hijriah, hari pertama tahun baru dalam kalender Islam. Momen ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya regenerasi kader pemuda NU dalam suasana pergantian tahun hijriah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PAC GP Ansor Kampak, Muhammad Zainul Fuad, Sabtu 28/6/2025
Menurutnya, perkembangan PKD di Trenggalek tahun ini sangat pesat. Sejak awal 2025 hingga pertengahan tahun, hampir seluruh kecamatan telah sukses menggelar PKD secara mandiri. Fenomena ini menunjukkan tingginya semangat pemuda di Trenggalek untuk belajar ke-NU-an, kebangsaan, hingga kepemimpinan.
Ketua PAC GP Ansor Kampak, Muhammad Zainul Fuad, menyebut PKD kali ini diikuti 28 peserta. Mereka akan digembleng selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu, dengan total 13 materi kepemimpinan, ke-Ansor-an, Aswaja, dan kebangsaan.
“Dari 28 peserta yang terdaftar, 27 sudah hadir. Materi yang kami sampaikan sesuai peraturan organisasi, ditambah dua materi khusus. Semua kami pandu dengan instruktur berkompeten dari Ansor Trenggalek,” jelas Zainul.
Pendidikan Kader Dasar (PKD) merupakan gerbang awal pengkaderan GP Ansor. Setiap anggota baru wajib mengikuti PKD sebagai syarat resmi menjadi bagian dari organisasi pemuda di bawah Nahdlatul Ulama ini.
Di dalam PKD, peserta dibekali pemahaman tentang Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah, dasar-dasar organisasi, wawasan kebangsaan, hingga keterampilan kepemimpinan. Tujuannya, mencetak kader yang tak hanya religius, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan komitmen menjaga keutuhan NKRI.
“Di tengah situasi seperti sekarang, penguatan ideologi moderat di kalangan pemuda wajib dilakukan. PKD adalah bentengnya. Kami tidak ingin pemuda kita mudah terpapar ajaran radikal atau ideologi asing yang merusak tatanan masyarakat,” kata Zen sapaan akrabnya.
Sebagai bentuk penguatan kaderisasi berkelanjutan, GP Ansor Trenggalek menargetkan seluruh kecamatan di wilayahnya dapat menggelar PKD minimal satu kali dalam setahun. Selain itu, setiap lulusan PKD nantinya diharapkan aktif di masyarakat dan menjadi motor penggerak sosial keagamaan di daerahnya.
“Selain itu, GP Ansor juga berfungsi sebagai sarana untuk mencapai nilai-nilai kemanusiaan, berbudi luhur, serta penuh kasih sayang terhadap sesama,” tandasnya