INDONESIATODAYS – Dewan Adat Trenggalek menggelar tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di Sendang Ngudalan, Desa Karangrejo, Kampak, Trenggalek, Jumat (16/52025). Di mana dalam gelaran tradisi tersebut, diselenggarakan jaranan sebagai ciri khas budaya Trenggalek
Helen Ketua Dewan Adat Trenggalek menyampaikan, tradisi sedekah bumi merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan. Sedekah bumi, juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa, agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana.
“Dilaksanakan di Sendang Ngudalan, karena Sendang Ngudalan memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang berkaitan dan memiliki sejarah terhadap leluhur Trenggalek utamanya adalah Empu Sendok. Ini salah satu ritual tahunan, yang pada intinya ungkapan rasa syukur terhadap hasil bumi yang melimpah, atas Ridho Alloh,” ungkap Helen
Pada kesempatan itu, Helen kembali mengingatkan masyarakat dan semua pihak yang ada di kabupaten Trenggalek untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan sendang Ngudalan.
“Meskipun ada sebagian kalangan yang menilai sendang Ngudalan adalah tempat keramat, tapi ini adalah bagian dari upaya melestarikan Manfaat dan dampak positif dari sendang Ngudalan itu sendiri, jangan dinilai musyrik,” jelasnya
Kegiatan ini adalah bagian awal dari Dewan Adat Trenggalek untuk memperkenalkan sejarah Trenggalek dan leluhur Trenggalek yang berkaitan antara Sendang Ngudalan dengan Empu Sendok.
Dilain pihak Tomi selaku sesepuh Dewan Adat Trenggalek menyampaikan Labuh Bumi atau Sedekah Bumi di Sendang Ngudalan ini merupakan perwujudan rasa Syukur kepada Alloh SWT atas nikmat yang diberikan dalam bentuk hasil pertanian yang melimpah yang memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di Sendang Ngudalan.
Selain daripada itu, karena Sendang Ngudalan ada kaitan eratnya dengan Empu Sendok yang merupakan Cikal bakal atau Leluhur Trenggalek yang paling tua makanya perlu dilestarikan.
“Kita awali dari kegiatan Sedekah bumi kita harapkan Sendang Ngudalan bisa menjadi daya tarik tersendiri para pecinta sejarah dan masyarakat umum untuk lebih dekat mengenal Sendang Ngudalan,” ungkapnya
Masih menurut Tomi, hal yang harus perlu kita renungkan berkaitan dengan Sendang Ngudalan yang konon sebagai tempat persinggahan Empu Sendok tidak semua wilayah memiliki dan ini adalah bagian dari Anugrah Tuhan yang harus kita lestarikan.
Acara Sedekah Bumi di Sendang Ngudalan dihadiri seluruh Forkopimcam, Dinas Pariwisata, Tokoh Budaya dari Yogyakarta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta berbagai komunitas pecinta budaya Trenggalek.
“Saya yakin, atas jalinan sinergi yang terjalin baik, antara Pemdes Karangrejo dengan OPD terkait, dapat menjadikan peningkatan dari segi pariwisata, maupun pertanian hingga mendapat hasil yang memuaskan,” tandasnya (mj)