DBHCHT Trenggalek: Terobosan Nyata untuk Program Kesehatan Gratis Menjangkau 20 Ribu Keluarga Prasejahtera

TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek berhasil mewujudkan akses kesehatan universal melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang mencapai Rp 32,82 miliar pada tahun 2025. Program inovatif ini telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

 

Prioritas Kesehatan:

Langkah Strategis Menuju Indonesia Sehat, dengan mengalokasikan Rp 15,17 miliar atau hampir 50% dari total DBHCHT untuk sektor kesehatan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2030.

“Program JKN gratis untuk 20 ribu lebih masyarakat prasejahtera yang belum tertanggung PBI merupakan terobosan penting. Ini memastikan tidak ada lagi warga Trenggalek yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan ekonomi,” ungkap Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Trenggalek, Rubianto.

 

Dampak Positif yang Terukur

Program ini telah menghasilkan manfaat konkret:

Bidang Kesehatan:

– Jaminan kesehatan untuk 20.000+ keluarga prasejahtera (Rp 9,2 miliar)

– Program jaminan sosial ketenagakerjaan dan bantuan sosial (Rp 2 miliar)

– Peningkatan akses layanan kesehatan di daerah terpencil

Pembangunan Infrastruktur:

– Perbaikan akses jalan menuju kawasan industri rokok

– Pembangunan jalan penghubung lahan petani tembakau

– Program pavingisasi untuk meningkatkan konektivitas desa

Pemberdayaan Ekonomi:

– Bantuan alat mesin pertanian modern

– Kendaraan distribusi untuk petani tembakau

– Peningkatan produktivitas sektor pertanian

 

Tren Positif dan Proyeksi Masa Depan

Data menunjukkan tren peningkatan alokasi DBHCHT yang konsisten: dari Rp 26 miliar (2024) menjadi Rp 31 miliar (2025). Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi daerah dan efektivitas program.

“Meski sempat mengalami penurunan saat pandemi, alokasi DBHCHT kembali menunjukkan tren positif. Ini memberikan optimisme untuk keberlanjutan program-program kesejahteraan masyarakat,” tambah Rubianto.

 

Model Pengelolaan yang Dapat Diadopsi Daerah Lain

Keberhasilan Trenggalek dalam memaksimalkan DBHCHT dapat menjadi model bagi kabupaten/kota lain. Kunci suksesnya terletak pada:

1. Prioritas yang Tepat: Fokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

2. Transparansi: Pengelolaan dana yang akuntabel

3. Sinergi Program: Mengintegrasikan kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi

4. Monitoring: Evaluasi dampak program secara berkelanjutan

 

Komitmen Berkelanjutan untuk Masa Depan

Program DBHCHT Trenggalek bukan hanya tentang distribusi dana, tetapi juga tentang membangun fondasi kuat untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan fokus pada kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Trenggalek telah menunjukkan bahwa dana cukai tembakau dapat dioptimalkan untuk menciptakan dampak positif jangka panjang.

Ke depan, diharapkan program ini dapat terus dikembangkan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan stakeholder terkait untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Trenggalek.

“Ini semua menunjukkan bagaimana pengelolaan DBHCHT yang tepat sasaran dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan menjadi contoh good governance di tingkat daerah.” Pungkasnya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *