TRENGGALEK, Indonesiatodays – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat kerja bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) membahas proyeksi anggaran APBD 2026.
Rapat tersebut fokus membahas rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran (TA) 2026.
Mengingat ada target untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Salah satunya Bangar, meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memaparkan anggaran yang diusulkan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek M. Hadi mengatakan, rapat hari ini diawali dengan rapat ketua-ketua komisi dengan Banggar dan ditindaklanjuti dengan rapat Banggar dan TAPD.
“Banggar minta agar Disparbud memaparkan proyeksi anggaran APBD 2026, secara detail. Dikarenakan ada anggaran yang cukup besar kisaran Rp15 miliar hingga 20 milyar,” terangnya.
Namun demikian, Hadi menyebut bahwa Banggar tetap akan mensupport, karena Penghasilan Asli Daerah (PAD) terbesar salah satunya dari pariwisata. Bagaimana jalan menuju pariwisata menjadi potensial, kemudian memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada di destinasi wisata tersebut.
Hadi menambahkan, pada dasarnya rapat bersama TAPD hanya penyesuaian saja, karena ada perubahan SOTK, sekalipun anggarannya tidak berbeda jauh dengan tahun kemarin.
“Intinya hanya sebatas penyesuaian anggaran. Mengingat saat ini ada dinas baru seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Lingkungan, dan Dinas Perhubungan yang akan digabung dengan permukiman dan perumahan, “jelasnya.
Ia menegaskan, rapat bersama TAPD sebenarnya belum membahas masalah angka-angka, tapi tadi sudah muncul. Ada beberapa hal yang terjadi, misalnya anggaran Paskibraka, anggaran peningkatan Perda di Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, dan anggaran di bagian ekonomi terkait audit di 4 BUMD milik Pemkab.
“Masih perlu adanya sinkronisasi terhadap anggaran yang dinilai minim, seperti untuk anggaran penegakan Perda,” tandasnya