KAMPAK,Trenggalek Indonesiatodays – Jalan Penghubung antara Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Watulimo di Desa Senden rusak parah. Lubang-lubang di sepanjang jalan tersebut tatkala musim penghujan menjadi sarang atau tempat hijrahnya kodok (katak) dari pekarangan warga sekitar. Ada berbagai jenis Katak (kodok) yang saat hujan tiba masuk ke lubang disepanjang jalan tersebut. Ada katak hijau (Ndhorot) katak ladang (kodok kampret).
Dengan kondisi tersebut memicu warga setempat protes mengingat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menurut warga belum mampu menyediakan akses jalan yang layak bagi masyarakat Desa Senden, Kecamatan Kampak.
Menurut warga setempat jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Kampak dan Watulimo di desa tersebut sampai saat ini belum berada dalam kondisi yang baik. Berdasarkan keterangan dari warga Desa Senden, jalan tersebut telah rusak dalam waktu yang cukup lama.
“Seingat saya mulai jalan ini dibuat belum pernah diperbaiki. Belum pernah disentuh bantuan untuk rehab jalan,” jelas salah satu Warga Desa Senden, Ali Rosyid.
Masyarakat sendiri sudah merasa jenuh dengan kondisi jalan yang berlubang. Oleh karena itu, masyarakat membuat tulisan-tulisan kritis untuk melayangkan protes.
“Ini sebagai bentuk protes masyarakat agar jalan segera diperbaiki pemerintah. Jalur ini sangat penting karena menghubungkan Kampak-Watulimo yang merupakan akses perekonomian warga dan juga akses ke sekolah. ,” ungkapnya.
Dirinya mengaku bahwa masyarakat telah melakukan komunikasi dengan pemerintah desa untuk perbaikan jalan tersebut.
“Sudah komunikasi ke pemerintah desa. Pemerintah desa juga sudah mengajukan bahwa jalan ini rusak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Senden, Sumarji mengungkapkan bahwa peristiwa pemasangan tulisan tersebut sebagai bentuk ikhtiar warga akibat kerusakan jalan tersebut.
“Hal tersebut dilakukan warga karena masyarakat tak tahan lagi merasakan kerusakan jalan yang begitu parah dan sudah bertahun-tahun,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa telah menyampaikan masalah kerusakan jalan tersebut ke pihak PUPR Trenggalek.
“Memang belum ada perbaikan. Pihak Pemdes sudah dua kali mengajukan bersama Camat. Tapi apapun yang terjadi tanggung jawab kami mengusulkan,” paparnya.
Berdasarkan keterangan dari Sumarji, jalan yang rusak sepanjang 1,5 kilometer (km) tersebut selalu ditambal warga setiap tahunnya.
“Kalau yang rusak parah itu sampai di Pertigaan Dusun Balang sepanjang 1,5 km. Teman-teman (warga desa) kerja bakti setiap hari raya dengan mengecor jalan. Tapi ya tetap rusak lagi,” tandasnya. (mj)
Editor: Tim Indonesiatodays