Murkam Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Trenggalek: Optimalkan Potensi Lokal, Wujudkan Kemandirian Pangan

INDONESIATODAYS – Murkam wakil Ketua komisi 2 DPRD Trenggalek selaku narasumber sarasehan optimalisasi potensi lokal untuk mewujudkan kemandirian pangan yang diselenggarakan oleh Ibnu Alfandy Yusuf anggota FPKB DPRD Jatim dapil 7, Minggu 10 November 2024 mengatakan optimalisasi pangan lokal dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai swasembada pangan, menghindari pembukaan lahan baru yang akan berdampak kepada lingkungan hidup.

Murkam menyatakan perlunya kajian visibilitas dalam berbagai program swasembada pangan seperti lumbung pangan (food estate) dan cetak sawah, termasuk mengidentifikasi secara menyeluruh isu pangan yang terjadi.

Langkah itu perlu diambil, kata Murkam, agar memastikan pemerintah mengambil kebijakan yang tepat serta solusi untuk menyelesaikan isu tersebut. Karena masalah pangan bukan hanya terkait pertanian tapi juga rantai pasok, sistem dan distribusinya.

“Padahal ada mekanisme atau sistem-sistem yang mungkin lebih ideal atau lebih baik untuk diterapkan, misalnya mengoptimalkan pangan lokal dan sebagainya, dan saya kira ini juga sebenarnya di dinas-dinas daerah juga selalu disinggung soal pangan lokal,” tuturnya.

Pertimbangan tersebut perlu dilakukan karena pembukaan lahan secara masif, terutama wilayah dengan tutupan hutan, dapat memberikan dampak kepada lingkungan hidup. Terutama di saat dunia tengah menghadapi perubahan iklim.

Dia menyinggung pentingnya menyelesaikan isu rantai pasok dan distribusi pangan serta pemberian subsidi tepat sasaran kepada petani untuk mewujudkan intensifikasi, selain menjamin hak penguasaan lahan bagi petani. Untuk menjalankannya perlu juga peta jalan pelaksanaan swasembada pangan yang jelas.

Dalam pelaksanaannya juga perlu dilakukan persetujuan awal tanpa paksaan dan berdasarkan informasi (free prior informed consent/FPIC) terutama menyangkut masyarakat terdampak.

“Semuanya harus dilakukan dalam proses yang FPIC atau memperhatikan masukkan dan pertimbangan dari masyarakat, terutama masyarakat terdampak,” ujarnya.

Intinya potensi lokal kemandirian pangan bisa kita lakukan tanpa ada rasa gengsi memanfaatkan apa yang ada disekitar lingkungan kita.

Editor : Tim Indonesiatodays

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *