Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Menurunkan Angka Pengangguran

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat memberikan arahan pada peserta pelatihan kerja. foto : indonesiatodays.net

Trenggalek, indonesiatodays.net – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), mengadakan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi dalam upaya menurunkan angka pengangguran di daerah tersebut. Pelatihan kerja ini dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Trenggalek.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, merasa sangat senang dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan kerja dilakukan dengan pendekatan praktik langsung dan didampingi oleh mentor yang berpengalaman.

“Saya sangat senang, dan mereka sudah siap kerja. Mereka akan mengikuti uji kompetensi pada hari terakhir yang akan langsung disertifikasi. Dengan sertifikat ini, mereka siap bekerja dengan keterampilan yang mereka peroleh,” ujar Bupati kepada indonesiatodays.net. Selasa (11/07/2023)

Salah satu peserta pelatihan kerja berbasis kompetensi sedang praktek mencukur rambut Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin. foto : indonesiatodays.net

Bupati menambahkan, Program pelatihan kerja ini diharapkan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan kepada peserta, sehingga mereka memiliki daya saing yang lebih baik di pasar kerja. Dengan upaya yang terus-menerus dalam meningkatkan kualifikasi tenaga kerja, diharapkan angka pengangguran dapat berkurang dan perekonomian masyarakat Kabupaten Trenggalek semakin membaik.

“Kami suka anak-anak yang berani. Kesuksesan tergantung pada diri kita sendiri, bukan orang lain.” pesan Bupati.

Sementara itu, Kepala Disperinaker, Heri Yulianto, menjelaskan bahwa pelatihan berbasis kompetensi ini akan berlangsung selama 18 hari dan diikuti oleh 60 peserta dari seluruh kabupaten Trenggalek.

“Peserta terdiri dari tiga jenis pelatihan, yaitu pelatihan barista sebanyak 20 orang, barbershop 20 orang, dan multimedia 20 orang,” kata Heri.

Tujuan dari pelatihan kerja ini adalah meningkatkan kapasitas dan potensi setiap peserta sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Heri juga menyebutkan bahwa dari 60 peserta, terdapat 6 peserta difabel yang akan diberikan prioritas agar mereka siap dan mampu bersaing dalam dunia usaha.

“Melalui pelatihan berbasis kompetensi ini, kami berharap peserta dapat meningkatkan keterampilan mereka sehingga siap menghadapi dunia kerja. Kami juga memberikan perhatian khusus kepada peserta difabel untuk memastikan mereka mendapatkan peluang yang setara dalam memasuki dunia usaha.” Pungkas Heri. (len)

Penulis: LendraEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *