Jakarta, indonesiatodays.net – Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, putri dari mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, Kedatangan Yenny ke rumah Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, menjadi sorotan karena membahas isu-isu strategis yang relevan dengan masa depan Indonesia.
Yenny Wahid tiba di rumah Prabowo pada Rabu (06/09) sekitar pukul 17.10 WIB dan disambut oleh Prabowo di halaman depan rumahnya. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup di dalam rumah.
Pada saat menjelang waktu Salat Maghrib, Ibu Shinta Nuriyah Wahid, istri dari Gus Dur, juga datang ke rumah Prabowo, menambah signifikansi pertemuan ini.
Setelah pertemuan selama sekitar satu setengah jam, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pembicaraan mereka mencakup berbagai isu yang relevan dengan masa depan bangsa, negara, dan umat. Mereka juga membahas visi Indonesia ke depan.
Yenny Wahid, sebagai perwakilan dari pendukung Gus Dur yang dikenal sebagai Gusdurian, menyatakan bahwa pemimpin yang akan datang perlu meneruskan program-program dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan adalah dinamika geopolitik, dan pemimpin yang akan memimpin negara ini harus memahami dinamika tersebut dan memiliki kemampuan strategic thinking. Menurutnya, Prabowo memiliki kemampuan tersebut.
“Prabowo merupakan figur yang layak menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Indikatornya antara lain, mengerti dinamika geopolitik, dan memiliki pemikiran strategis,” ujar Yenny.
Yenny juga menekankan bahwa secara rasional, Prabowo Subianto adalah salah satu bakal calon presiden yang masuk dalam prioritas mendapatkan dukungan, terutama karena adanya kesamaan visi antara mereka.
Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, telah mendapatkan dukungan politik dari beberapa partai, termasuk Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora Indonesia, untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Partai Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk memenangkan Prabowo sebagai presiden. Namun, PKB baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Partai NasDem dan berencana memenangkan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Pertemuan antara Yenny Wahid dan Prabowo Subianto memunculkan banyak spekulasi tentang dinamika politik menjelang Pemilu 2024 dan potensi dukungan dari kelompok Gusdurian untuk Prabowo Subianto. (len/red)